Tidak Semua Kolesterol Berbahaya



Banyak orang takut ketika mendengar kata kolesterol, karena zat dalam tubuh ini belakangan menjadi momok karena ditengarai menjadi penyebab penyakit mematikan seperti penyakit jantung vaskuler atau jantung pernbuluh darah.

Konon, ternyata tak semua kolesterol membahayakan tubuh lho. Yuk kita simak penjelasan, Supriyono, SKM, Mkes. Widyaiswara Bapelkes Batam, Pengamat masalah gizi masyarakat inu seperti dilansir Tribunnews.com, Kamis (30/08/2012), menjelaskan kolesterol adalah suatu substansi kristal berwarna putih yang biasa ditemukan dalam jaringan tubuh, berperanan penting dalam produksi hormonal dan proses penting lainnya. Hanya hewan yang dapat mensintesakolesterol.

“Pada dasaraya kolesterol bukanlah suatu bahan yang tidak diinginkan oleh tubuh kita. Sebagai substansi yang diproduksi oleh tubuh, kurang dari 1000 mg kolesterol terbentuk di dalam hati setiap hari. Selain digunakan dalam pembuatan vitamin D, kolesterol ditemukan pula di dalam otak dan sel-sel syaraf serta merupakan bagian penting dari membran sel dan hormon tertentu juga digunakan untuk membuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak,” kata Supriyono.

Dalam penjelasannya di forum Gerakan Sadar Gizi Supriyono menjelaskan, di dalam tubuh, kolesterol diangkut ke dalam darah oleh suatu jenis lemak yang disebut lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL). HDL dikenal sebagai kolesterol. “baik”, karena membawa kolesterol yang berlebihan dari sel kernbali ke hati untuk dieksekresi dalam tubuh.

Sedangkan LDL membawa. kolesterol dari hati ke jaringan lainnya dan jika jumlahnya ber-lebihan akan didepositokan pada dinding arteri yang dapat membentuk plak. “Inilah yang dapat menyumbat arteri dan menghalangi, aliran darah dan oksigen ke jantung atau otak sehingga dapat terjadi serangan jantung atau stroke. LDL ini dikenal sebagai kolesterol “jahat”,” jelasnya lagi.

Oleh karena itu LDL perlu dihindari. Kadar HDL dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi konsumsi lemak dan kolesterol, melakukan latihan aerobik, tidak merokok dan mempertahankan berat badan ideal.
Sebagian besar ahli penyakit jantung sependapat bahwa kadar kolesterol dikatakan terlalu tinggi bila lebih dari 200 mg per desiliter darah.

Bahan makanan yang berperanan penting terhadap kadar kolesterol adalah zat lemak. Meskipun berbeda dengan kolesterol, konsumsi lemak tertentu dapat meningkatkan kadar kolesterol yaitu lemak jenuh. Lemak jenuh sangat mudah diidentifikasikan karena menjadi padat pada suhu ruang. Sebagai contoh, lemak jenuh dapat ditemukan pada mentega, keju, daging dan hidrogenasi minyak nabati menjadi lemak padat seperti margarin.

Sifat sebaliknya dapat ditemukan pada lemak tak jenuh, yaitu yang pada umumnya berbentuk cair pada suhu ruang, seperti minyak pada tumbuh-tumbuhan. Lemak tidak jenuh dapat berupa lemak tak jenuh ganda (polysaturated) atau lemak jenuh tunggal (monounsaturated).

Bila kadar kolesterol Anda terlanjur tinggi atau di atas 240 mg/ dl, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi kolesterol. Pertama, jenis makanan yang perlu dihindari atau dikurangi, dan yang kedua, jenis. makanan yang dapat digunakan sebagai pengganti makanan tinggi kolesterol.

Beberapa jenis makanan yang, perlu dihindari atau dikurangi adalah daging yang berlemak, jerohan seperti hati, jantung, ginjal, hasil unggas yang berlemak misal-nya itik, kuning telur, susu murni, keju dan lain-lain.
Sementara jenis makanan tersebut dapat disubstitusi dengan makanan seperti daging yang tidak berlemak. Semua jenis ikan, kecuali kerang, udang. Ayam tanpa kulit. Buah-buahan dan sayur tinggi serat dan minyak nabati.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna Idiomatik, Ungkapan, Majas dan Peribahasa

Macam-Macam Gelombang Elektromagnetik

10 Casting Terbaik Di Film Marvel