10 Cerita Pendek Tapi Penuh Makna
1. Setelah makan malam, seorang ibu dan
putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya
menonton TV di ruang tamu. Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring
yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan
berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si
Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya
Makna
Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar
yang berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali
kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri
dengan penuh toleran
2. Ada dua grup pariwisata yang pergi
bertamasya ke pulau Yi Do di Jepang. Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang
jalan terdapat banyak lubang. Salah satu pemandu berulang-ulang mengatakan
keadaan jalannya rusak parah dan tak terawat. Sedangkan pemandu yang satunya
lagi berbicara kepada para turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui
sekarang ini adalah jalan protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik
yang mempesona.”
Makna
Walaupun keadaannya sama, namun pikiran yang
berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda pula. Pikiran adalah suatu hal yang
sangat menakjubkan, bagaimana berpikir, keputusan berada di tangan Anda
3. Murid kelas 3 SD yang sama, mereka
memiliki cita-cita yang sama pula yaitu menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti
mencela, “Tidak mempunyai cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!” ,
Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi
seluruh dunia!”
Makna
Terkadang orang yang lebih tua, bukan hanya
lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan sering membatasi
definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.
4. Istri sedang memasak di dapur. Suami yang
berada di sampingnya mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati!
Apinya terlalu besar. Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!”
Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti
bagaimana cara memasak sayur.” Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya
ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan
mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”
Makna
Belajar memberi kelonggaran kepada orang lain
itu tidak sulit, asalkan Anda mau dengan serius berdiri di sudut dan pandangan
orang lain melihat suatu masalah.
5. Sebuah bus yang penuh dengan muatan
penumpang sedang melaju dengan cepat Menelusuri jalanan yang menurun, ada
seseorang yang mengejar bus ini dari belakang.
Seorang penumpang mengeluarkan kepala keluar
jendala bus dan berkata dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah
Anda tak mungkin bisa mengejar!”
Orang tersebut menjawab, “Saya harus mengejarnya
. . .” Dengan nafas tersenggal-senggal dia berkata, “Saya adalah pengemudi dari
bus ini!”
Makna
Ada sebagian orang harus berusaha keras dengan
sangat serius, jika tidak demikian, maka akibatnya akan sangat tragis!.
Dan juga dikarenakan harus menghadapi dengan
sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang
tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan sepenuhnya muncul keluar.
6. Si A: “Tetangga yang yang baru pindah itu
sungguh jahat, kemarin tengah malam dia datang ke rumah saya dan terus menerus
menekan bel di rumah saya.”
Si B: “Memang sungguh jahat! Adakah Anda segera
melapor polisi?”
Si A: “Tidak. Saya menganggap mereka orang gila,
yang terus menerus meniup terompet kecil saya.”
Makna
Semua kejadian pasti ada sebabnya, jika
sebelumnya kita bisa melihat kekurangan kita sendiri, maka jawabannya pasti
berbeda.
7. Zhang San sedang mengemudikan mobil
berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai menikmati pemandangan yang
indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk barang. Si sopir truk
membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!” Mendengar suara ini Zhang
San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Kamu sendiri yang babi!”
Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan
dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.
Makna
Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang
lain, hal tersebut akan menyebabkan kerugian Anda, juga membuat orang lain
terhina.
8. Seorang bocah kecil bertanya kepada
ayahnya, Apakah menjadi seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari
pada anaknya? Ayahnya menjawab, Sudah tentu!Siapa yang menemukan listrik?
Edison. Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”
Makna
Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang tidak
teruji, lebih-lebih pada zaman pluralis terbuka sekarang ini.
9. Ketika mandi Toto kurang hati-hati telah
menelan sebongkah kecil sabun, ibunya dengan gugup menelepon dokter rumah
tangga minta pertolongan.
Dokter berkata, “Sekarang ini saya masih ada
beberapa pasien, mungkin setengah jam kemudian saya baru bisa datang ke sana.
Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda datang, apa
yang harus saya lakukan? Dokter itu menjawab, Berikan Toto secangkir air putih
untuk diminum, kemudian melompat-lompat sekuat tenaga, maka Anda bisa menyuruh
Toto meniupkan gelembung busa dari mulut untuk menghabiskan waktu.”
Makna
Jika peristiwa sudah terjadi, mengapa tidak
dihadapi dengan tenang dan yakin. Daripada khawatir lebih baik berlega, dari
pada gelisah lebih baik tenang.
10. Sebuah gembok yang sangat kokoh tergantung
di atas pintu, sebatang tongkat besi walaupun telah menghabiskan tenaga besar,
masih juga tidak bisa membukanya.
Kuncinya datang, badan kunci yang kurus itu
memasuki lubang kunci, hanya diputar dengan ringan, plak’ gembok besar itu
sudah terbuka.
Makna
Hati dari setiap insan, persis seperti pintu
besar yang telah terkunci, walaupun Anda menggunakan batang besi yang besar pun
tak akan bisa membukanya. Hanya dengan mencurahkan perhatian, Anda baru bisa
merubah diri menjadi sebuah anak kunci yang halus, masuk ke dalam sanubari
orang lain.
Komentar
Posting Komentar